Senin, 17 Oktober 2011

Pemerintah berencana menambah beban jam mengajar Guru PNS dan Guru yang Tersertifikasi yang awalnya 24 jam menjadi 27,5 jam pelajaran. Rencana itu akan direalisasikan awal Januari 2013. Pmerintah beralasan, jam kerja guru selama ini lebih sedikit daripada para birokrat sehingga banyak guru PNS yang keluyuran di mal atau di pasar selama jam kerja. Keinginan pemerintah ini telah menimbulkan kegusuran di kalangan pendidik. bukan karena merasa terusik waktu santainya, melainkan karena beban guru yang sesungguhnya tak dipahami oleh para pembuat kebijakan. 

Ada satu pengalaman yang harus selalu di ingat oleh para pembuat kebijakan. Pertahanan terakhir kokoh berdirinya negara ssungguhnya di tangan guru. Karena, tidak akan maju satu negara jika tak punya sumber daya manusia (SDM) yang andal. SDM yang andal ada karena peran guru.

Ingat tragedi yang melanda jepang akibat bom atom di Hiroshima dan Nagasaki?Hal pertama yang ditanya kaisar Kaisar Jepang adalah masih adakah guru yang tersisa. Jepang mencoba bangkit dengan menumpukan harapan kepada guru. Hasilnya: Jepang menjadi raksasa industri dunia meski sebelumnya porak poranda.
Birokrat vs guru
Bagaimana dengan Indonesia? Apakah hany karena kecemburuan birokrat terus melahirkan kebijakan yang membuat guru PNS dan guru yang sudah tersertifikasi menjadi stress?kalau ditelisik, sepertinya ada yang terlupakan oleh pembuat kebijakan. Mereka tak sadar jika yang dihadapi oleh guru dalam menjalankan tugasnya bukan hanya tumpukan kertas benda mati dan segudang administrasinya, melainkan juag makhluk hidup punya karakter dan kepribadian yang berbeda-beda. Guru tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik. 
Mengajar adalah pekerjaan administrasi yang harus dipersiapkan dengan matang dan terkonsep dengan jelas dan tertulis...
Sumber : Kompas 17 Okt 2011
       
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar